KHUTBAH JUM'AT "TAHUN BARU ISLAM "
MEMANTAPKAN
IMAN DAN TAQWA DALAM MENYONGSONG TAHUN BARU ISLAM
اَلسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَلْحَمْدُ
لِلّٰهِ الَّذِي جَعَلَ الْمُحَرَّمَ شَهْرَ الْاَوَّلِ الْهِجْرِيَّةِ لِيَشْهَدُوْا
اَنَّ هٰذَا الْعَامَ عَامُ الْاِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لَّااِلٰهَ
اِلَّا اللّٰهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ حَرَّبَ
الْبَاطِلَ وَاَيَّدَ الْحَقَّ وَطَمَسَ الرَّبَآئِلَ وَأَحْيَا الْفَضَآئِلَ وَتَمَّ
مَكَارِمَ الْاَخْلَاقِ وَهٰدَى النَّاسَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ
أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ. أمّا
بعد : فَيَآ أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. إِتَّقُوْا اللّٰهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
Segala puji dan syukur mari kita panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah menjadikan bulan Muharram, bulan pertama tahun
Hijriyyah, supaya menjadi saksi bahwa sesungguhnya tahun Hijriyyah ini adalah
tahunnya Umat Islam dan kaum Muslimin. Kita bersaksi bawasannya tidak ada Tuhan
yang patut disembah melainkan Allah dan kita bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad
SAW ini adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya yang telah memerangi kebathilan,
mengkokohkan kebenaran, dan telah menghancurkan patung-patung, serta telah
menghidupkan keutamaan, dan telah menyempurnakan Akhlakul Karimah dan telah
menunjukan kepada manusia kepada jalan yang lurus yaitu jalan-jalan orang yang
telah mendapat anugerah nikmat atas mereka. bukan (jalan) mereka yang di murkai
dan bukan (jalan) mereka yang telah disesatkan.
Sidang Jum’at
Rahimakumullah.
Hari demi hari, bulan demi bulan,
tahun barupun akan segera tiba, sungguh sangat tidak terasa hari-hari kita
lalui, tahun ……. Hijriyyah hampir tiba bertepatan tanggal ….……. M.
Tahun
baru Islam ……. Hijriyah akan segera tiba; mari kita songsong tahun baru Islam
itu dengan memantapkan Iman dan Takwa kepada Allah, karena dengan iman dan
takwa itulah kemantapan, ketenangan dan ketentraman akan dapat kita raih,
karena hakikat iman dan takwa dapat mengingat Allah dan akan menentramkan hati
sanubari insani.
Untuk itu mari kita simak Firman Allah
SWT dalam (QS An-Anfaal : 30)
وَإِذۡ يَمۡكُرُ بِكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ
لِيُثۡبِتُوكَ أَوۡ يَقۡتُلُوكَ أَوۡ يُخۡرِجُوكَۚ وَيَمۡكُرُونَ وَيَمۡكُرُ ٱللَّهُۖ
وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ ٣٠
Artinya :
“Dan ingatlah ketika orang-orang kafir Quraesy memikirkan upaya terhadap
(Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau
mengusirmu. Mereka
memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baiknya
tipu daya”.
Setelah Malaikat Jibril menyampaikan
Wahyu tersebut, Malaikat Jibril AS berpesan kepada Nabi Muhammad SAW :
يَارَسُوْلَ
اللّٰهِ. لَا تَبِتْ هٰذِهِ الَّيْلَةَ عَلٰي فِرَاشِكَ وَإِنَّ اللّٰهَ
يَأْمُرُكَ بِالْهِجْرَةِ اِلَي الْمَدِيْنَةِ
Artinya : “Ya
Rasulullah ! Janganlah engkau tidur ala mini di atas tempat tidurmu, dan
sesungguhnya Allah menyuruh Engkau Hijrah ke Madinah”.
Selanjutnya
Malaikat Jibril AS menyatakan untuk teman dalam perjalanan Hijrah Nabi SAW
adalah Sahabat Abu Bakar Ash Shidiq r.a. Nabi Muhammad SAW segera
memberitahukan hal itu kepada sahabat Abu Bakar Ash Shidiq r.a. dalam sabdanya
:
إِنَّ
اللّٰهَ تَعَالٰي قَدْ اَذِنَ لِي فِي الْخُرُوْجِ وَالْهِجْرَةِ
Artinya : “Sesungguhnya
Allah SWT telah mengizinkan aku keluar dan berhijrah (ke Madinah)”.
Sebelum
melaksanakan perjalanan hijrah ke Madinah Nabi SAW berpesan kepada Sahabat Ali
r.a. supaya tidur ditempat tidur beliau, sementara putri Abu Bakar r.a.
mempersiapkan bekal untuk perjalanan. Nabi SAW membuat strategi untuk singgah
di Gua Tsur, yang jaraknya setengah jam perjalanan kaki, sedangkan jarak tempuh
Madinah cukup jauh dan memerlukan perbekalan yang cukup.
Rumah
Nabi SAW sejak malam sudah dikepung kaum kafir Quraesy, karena mereka menyangka
Nabi SAW berada d rumah beliau, pada hal disana Sayyidina Ali r.a. sedang
tidur. nampak jelas bahwa tipu daya mereka dikalahkan oleh tipu daya Allah dan
mereka terperdaya ulahnya sendiri, sontak mereka mengejar Nabi SAW, Sesampainya
mereka di Gua Tsur, mereka berselisih pendapat, sebagian menyatakan Muhammad
ada di Gua Tsur dan memang beliau ada disana, tapi sebagian lagi menyangkalnya,
dengan melihat tipu daya Allah terhadap mereka adanya sangkar burung yang
bertelur dan adanya laba-laba yang sedang merangkai sarangnya dengan rapih,
mereka terperdaya lagi kedua kalinya.
Siding Jum’at
Rahimakumullah.
Melihat
situasi demikian, sahabat Abu Bakar r.a. sangat cemas melihat pasukan Quraesy
yang mengejarnya, dalam keadaan begitu turunlah wahyu Allah dalam surat (QS.
At-Taubah : 40)
إِذۡ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ
مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيۡهِ
Artinya : “… Di waktu
dia (Muhammad) berkata kepada sahabatnya, “janganlah engkau berduka cita, sesungguhnya
Allah bersama kita, maka Allah memberi ketenangan kepadanya …”.
Pada
hari keempat Nabi SAW dan Abu Bakar r.a. meninggalkan Gua Tsur, melanjutkan
perjalanannya ke Madinah, sementara itu musuh-musuh Allah terus merancang tipu
dayanya dengan membuat sayembara berhadiah. Salah seorang di antara mereka
pemburu hadiah adalah Suroqoh bin Malik Mudliji yang berambisi untuk mendapat
hadiah, ia mempersiapkan bekal, senjata dan kuda terbaik untuk mengejar Nabi
SAW ke arah Madinah.
لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا
Artinya :“Janganlah engkau
bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita”.
Dengan
menghunus pedang dan memacu kudanya, Suroqoh
merasa akan keberhasilannya, dalam ingatannya hadiah sudah ada
ditangannya, Suroqoh makin mendekat mengejar Nabi SAW, disaat itu, Nabi memanjatkan
Do’anya:
اَللّٰهُمَّ اكْفِنَا بِمَا شِئْتَ
Artinya : “Ya Allah,
cukuplah akan dia (Suroqoh) dengan apa yang di kehendaki oleh-Mu”.
Seketika
itu juga kuda yang ditunggangi Suroqoh tergelincir, terjerembab masuk lumpur
pasir, ia terjungkal bersama kudanya, ia bangkit kembali mengejar, tapi ia pun
terjungkal kembali sampai tiga kali ia
terjungkal. Suroqoh mulai sadar bahwa yang dikejar itu bukan sembarang
manusia, kalau diteruskan ia akan celaka, sadarlah ia.
Akhirnya
Suroqoh memanggil-manggil Nabi SAW dan meminta tolong, Nabi maklum akan
kejadian luar biasa itu. Kemudian beliau memberi pertolongan, Suroqoh berterus
terang maksud pengejarannya, dan ia meminta maaf kepada Nabi SAW. Nabi SAW
memaafkan Suroqoh dan saat itu Suroqoh masuk Islam. Kemudian Nabi bersabda,
“Hai Suroqoh bahwasannya engkau pada suatu saat kelak akan berpakaian dan
memakai perhiasan gelang dan kalung emas, yang biasanya dipakai oleh para
raja-raja Persi”. Nabi SAW meminta agar ia kembali ke Makkah dan jangan
menceritakan apa-apa yang telah terjadi. Suroqoh berjanji kepada Nabi SAW dan
menyanggupinya.
Sidang Jum’at
Rahimakumullah .
Ucapan
Nubbuwah Nabi SAW ini menjadi kenyataan setelah 24 tahun kemudian yaitu pada
jaman Pemerintahan Umar bin Khattab r.a. pada waktu beliau menaklukan kerajaan
Persi dimana Suroqoh menjadi pasukan perang Islam, dan pembagian ghanimahnya
berupa Perhiasan Emas, Berlian dan pakaian yang bagus-bagus, Suroqoh memakainya
persis seperti yang diucapkan Nabi SAW kepadanya.
Firman Allah SWT
dalam (QS. At-Taubah : 20)
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ
وَجَٰهَدُواْ فِي سَبِيْلِ ٱللّٰهِ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ أَعۡظَمُ
دَرَجَةً عِندَ ٱللّٰهِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ ٢٠
Artinya : “Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan
diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah
orang-orang yang mendapat keberuntungan”.
Dan Firman-Nya lagi
dalam (QS. Al-An’aam : 165)
وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَكُمۡ خَلَٰٓئِفَ ٱلۡأَرۡضِ وَرَفَعَ بَعۡضَكُمۡ
فَوۡقَ بَعۡضٖ دَرَجَٰتٖ
Artinya : “Dan Dialah
yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi, dan Dialah yang meninggikan
sebagian kamu atas sebagian yang lainnya beberapa derajat”.
Sejalan
dengan Sunnatullah bahwa setiap menegakkan yang haq dan membela keadilan, akan
bersamaan munculnya gerakan-gerakan yang menghalang-halangi bahkan akan
menghancurkannya, tapi semua itu adalah kehendak Allah, dan tidak semua
mengalami nasib yang sama, sebagaimana yang dialami oleh Nabi SAW dan Abu Bakar
r.a. Hal ini harus diyakini betul oleh kita selaku Mujahid, Muhajir,
Muballighin dan kaum muslimin seluruhnya dalam berdakwa menegakkan syariat
Islam dan menegakkan Kalam Ilahi di muka bumi ini.
Dengan
adanya ancaman, tantangan, hambatan jangan menyurutkan hati untuk takut
berjihad di jalan Allah sepanjang kita beriman dan bertakwa kepadanya, Insya
Allah kebaikan yang selalu kita lakukan akan menghapus kejelekan yang kita
perbuat, mari kita tabur kebaikan dan mari kita jauhi kemungkaran dan kemaksiatan.
Sidang Jum’at
Rahimakumullah.
Hijrah artinya berpindah, berpindah kepada perbuatan yang
baik dan benar semata-mata karena Allah SWT, meninggalkan pekerjaan yang tidak
bermanfaat kepada yang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ
الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَايَعْنِيْهِ. (رواه الترمذي)
Artinya : “Dari Abi
Hurairah r.a. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “termasuk kesempurnaan
Islam seseorang, apabila ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi
dirinya”. (HR. Imam Tirmidzi)
Sidang Jum’at Rahimakumullah.
Oleh
karena itulah mari kita menghijrahkan diri kita kepada Allah dengan memantapkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah, sehingga ada perubahan dalam mengayomi
tatanan hidup dan kehidupan, hubungan dengan Allah makin mantap dan hubungan
dengan sesama manusia makin harmonis, karena apapun yang kita miliki adalah
berkat bantuan sesama manusia dan hasilnya adalah merupakan anugerah Allah yang
patut kita Syukuri bersama.
Mari
kita tumbuh suburkan keshalehan sosial, karena dengan perbuatan itu akan
menjadikan diri kita tenang, tentram, karena antara satu orang dengan yang
lainnya saling pengertian, saling hormat menghormati, sebagai akibat dari
kebaikan kita semua, Sesungguhnya kebaikan itu dapat menghilangkan kejelekan
diri kita.
أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَاسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنََ وَالْمُسْلِمَاتِ فَسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.
اَلْحَمْدُ اللّٰهَ الَّذِىْ كَمَااَمَرَنَابِحَمْدِهِ وَتَعْظِيْمِهِ - وَوَصَّنَابِشُكْرِهِ وَتَكْرِيْمِهِ , اَشْهَدُاَنْ لَآاِلٰهَ اِلَّاللّٰهُ اَلْمَلِكُ الْمَعْبُوْدُ , وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُمَزِّقُ لِاَصْحَابِ الْجُحُوْدِ , اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَالتَّنَعُّمِ فِىْ دَارِالْخُلُوْدِ.
اَمَّابَعْدُ : فَيَااَيُّهَاالْاِخْوَانْ ! اِتَّقُوااللّٰهَ فِىْ دِيْنِكُمْ وَاعْلَمُوْااَنَّ الدّيْنَ قَوْلٌ وَعَمَلٌ وَاعْتِقَادٌ - وَلَايُنَالُ مَنَافِعُهُ فِىْ هٰذِهِ الدُّنْيٰااِلَّابِمُجَاهَدَةِالنَّفْسِ فِى كُلِّ وَقْتٍ مَالَهَامِنْ نَفَادٍ -فَجَاهِدُوْااَنْفُسَكُمْ وَكُوْنُوْامُشْتَغِلِيْنَ بِاِزَالَةِ خَبَائِثِهَاوَمَفَاسِدِهَاحَتَّى تَنْسَوْاعَنْ عُيُوْبِ الْغَيْر , وَاعْلَمُوْا اَنَّ مَنْ مَضَى مِنَ السُّعَدَاءِ لَايَكُوْنُ مُقَصِّرًامُتَوَانِيًا فِى السَّيْرِ , بَلْ لَا يَزَالُ مُجْتَهِدًا مُحَاسِبًا رَاجِيًاخَائِفًامِنَ السُّوْءِ وَالضَّيْرِ , فَجِدُّوْا رَحِمَكُمُ اللّٰهُ حَتَّى لَاتَنْدَمُوْامِنْ حَيْثُ لَا يَنْفَعُكُمُ النَّدَمُ , وَتَبَصَّرُوْاحَتَّى لَاتُهْلِكُوْافَاَصَابَكُمْ الْبَلِيَّةُ وَالْغَمُّ , اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ علٰى سَيِّدِنَا اِبْرَهِيْمَ وَعلٰٓى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعلٰي اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَابَارَكْتَ عَلٰٓى سَيِّدِنَا اِبْرَهِيْمَ وعَلٰٓى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَهِيْمَ فِى الْعٰالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجيْدٌ , اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِنَ وَالْمُسْلِمَتْ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتْ الْاَحْيَاءِمِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ انَّكَ سَمِيْعٌ قَرِبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتْ وَقَاضِى الْحَاجَاتْ , اَللّٰهُمَّ اِنّانَعُوْذُبِكَ اَنْ نَرْجِعَ عَلَى اَعْقَابِنَا , رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَابَعْدَاِذْهَدَيْتَنَاوَهَب لَنَامِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ _ اَللّٰهُمَّ اَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَاوَاَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَاوَاهْدِنَاسُبُلَ السَّلَامِ وَنَجِّنَامِنَ الظُّلُمَتِ إِلَى النُّوْرِ , وَجَنِّبْنَاالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ , وَبَارِكْ لَنَافِى اَسْمَاعِنَا وَاَبْصَارِنَا وَقُلُوْبِنَا وَاَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَليْنَااِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ . اَللّٰهُمَّ اقْسِمْ لَنَامِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بِهِ بَيْنَنَاوَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَاتُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ , وَمِنَ الْيَقِيْنَ مَاتَهُوْنُ بِهِ مَصَائِبُ الدُّنْيَا , وَمَتِّعْنَابِاَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَامَااَحْيَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ انْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا , وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَافِى دِيْنِنَا , وَلَا تَجْعَلِ الدُّنْيَااَكْبَرَ هَمِّنَا , وَلَامَبْلَغَ عِلْمِنَاوَلَاغَايَةَ رَغْبَتِنَا , وَلَاتُسَلِّطْ عَلَيْنَامَنْ لَايَرْحَمُنَابِرَحْمَتِكَ يٰااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ , اِنَّكَ اَنْتَ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ , اَلْقَوِىُّ الْمَتِيْنُ.
اِخْوَانِى الْكِرَامْ ! اِنَّ اللّٰهَ يأْمُرُكُمْ بِاالتَّفَكُّرِ وَالْاِعْتِبَارِ , وَالْاِتِّعَاظِ وَالْاِدِّكَارْ , فَتَفَكُّرُوْاوَاعْتَبِرُوْا تَكُوْنُوْامِنْ اُولِى الْأَبْصَارْ , وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمُ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْغَفَّارْ , وَلَذِكْرُاللّٰهِ اَكْبَرْ
Komentar
Posting Komentar