TEKNIK PENGUMPULAN DATA, PENGERTIAN DAN JENIS
TEKNIK PENGUMPULAN DATA,
PENGERTIAN DAN JENIS
Dalam
penelitian ada banyak jenis teknik pengumpulan data. Makanya, proses
pengumpulan data penelitian sangat penting dan harus dipahami secara mendalam. Untuk
bisa melakukan proses pengumpulan data yang baik, kamu harus mengikuti beberapa
tata cara serta prosedur yang dimilikinya. Dengan mengetahui sebuah prosedur
dari pengumpulan data itu sendiri hal tersebut akan membantumu mendapatkan data
yang lebih valid (data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya).
Namun,
sebenarnya apa sih fungsi mencantumkan teknik pengumpulan data? Kemudian apa
saja yang harus diperhatikan dalam Menyusun pengumpulan data? Jika kamu
mempertanyakan hal itu, maka artikel ini akan menjawab semua pertanyaanmu.
PENGERTIAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dilansir
dari beragam sumber, berikut adalah pengertian Teknik pengumpulan data,
diantaranya:
·
Teknik pengumpulan data atau (data
collection) adalah
proses riset dimana peneliti menerapkan metode ilmiah dalam mengumpulkan data
secara sistematis untuk dianalisa.
·
Teknik pengumpulan merupakan sebuah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk bisa mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan
dari penelitian yang diambilnya.
Supaya
lebih jelas, berikut adalah catatan penting sebelum kamu mulai melakukan Teknik
pengumpulan data. Untuk melakukan sebuah teknik pengumpulan data biasanya telah
ditentukan oleh beberapa variabel penelitian.
Apabila
semua data telah terkumpul, langkah berikutnya adalah dengan melakukan
pengolahan data. Jadi, data yang dikumpulkan tidaklah memiliki arti apabila
tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut.
Nah,
data yang ada dalam sebuah penelitian ternyata cukup banyak. Beberapa contoh
data dalam sebuah penelitian ialah, huruf, angka simbol, gambar, situasi,
bahasa, suara dan lain sebagainya. Berbagai macam data tersebut kemudian akan
dipakai jika masih berkaitan dan memiliki kesinambungan dengan konsep, kejadian
atau pun objek yang nantinya akan diteliti.
Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian.
Data
yang dikumpulkan ditentukan olehvariabel-variabel yang ada dalam hipotesis.
Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telahditentukan sebelumnya. Sampel
tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian
PROSES PENGUMPULAN DATA
Prosedur
Teknik pengumpulan data menjadi sangat penting sebab dalam sebuah penelitian
dibutuhkan data-data yang valid sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan
yang valid pula. Nah, sebelum mengumpulkan data, biasanya peneliti memiliki
sebuah hipotesis. Hipotesis itu sendiri adalah sebuah dugaan kesimpulan
sementara tentang suatu hal yang akan diteliti. Nantinya, hipotesis inilah yang
akan dibuktikan oleh si peneliti sendiri secara empiris dalam penelitian yang
dilakukannya.
Agar
bisa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dari peneliti tersebut, maka
sangat pengumpulan data dengan menggunakan cara yang tepat dan benar. Salah
satu proses pengumpulan data yang umum dilakukan menurut Nan Lin ada 8 tahap
yang perlu dilalui, diantaranya:
1.
Tinjau literatur dan konsultasi dengan ahli
Pengumpulan
data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjau
literatur yang relevan dan konsultasi dengan para ahli.
Melalui
usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu penelitian, konsep,
dan variable-variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam mempelajari
hal yang serupa di masa lalu, dan hipotesis-hipotesis yang pernah diteliti pada
waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi responden kita
dalam penelitian.
2.
Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data
akan dikumpulkan
Maksudnya
di sini adalah peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam kelompok
masyarakat itu dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk
itu perlu dikaitkan terhadap tokoh-tokoh yang bersangkutan.
3.
Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya
Maksud
di sini adalah peneliti perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan respondennya
termasuk bagaimana cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, Bahasa
yang biasa digunakan, waktu luang mereka, dan sebagainya.
4.
Uji coba atau pilot study
Proses
pengumpulan data dapat didahului dengan uji coba instrumen penelitian pada
kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan sampel.
Maksud dari uji coba ini untuk mengetahui apakah instrumen tersebut cukup
handal atau tidak , komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya.
5.
Merumuskan dan Menyusun pertanyaan
Setelah
hasil uji coba itu dipelajari, di susunlah instrumen penelitian dalam bentuknya
yang terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan
penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia
mengandung makna yang signifikan dan substantif.
6.
Mencatat dan memberi kode (recording and coding)
Melalui instrumen
penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang
dibutuhkan dari setiap responden. Informasi-informasi yang diperoleh dari
pencatatan ini diberi kode guna memudahkan proses analisis.
7.
Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Pada
proses pengumpulan data tahap ini terdiri atas cross
checking terhadap data yang masih diragukan kebenarannya, serta memeriksa
validitas dan reliabilitasnya.
8.
Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat
dianalisis.
Setelah
data terkumpul, saatnya mengkoordinasikan data-data yang telah terkumpul. Jika
sudah, maka kamu dapat mulai menganalisis data-data tersebut. Pastikan tidak
ada data yang kurang valid.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Menurut
Sugiyono (2017), teknik pengumpulan merupakan data yang dapat dilakukan dengan
interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan
ketiganya.
1.
Observasi (pengamatan)
Observasi
diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah
dilakukan untuk pengumpulan data.
Observasi
ini lebih banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan meneliti
kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke lokasi yang bersangkutan akan
dapat diputuskan alat ukur mana yang tepat untuk digunakan.
2.
Kuestioner (Kuesioner/Angket)
Kuesioner
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya.
Meskipun
terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika
respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan yaitu prinsip penulisan angket,
prinsip pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket menyangkut
beberapa faktor antara lain:
·
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan
untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
·
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.
Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
·
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika
terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan
tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
3.
Interview (Wawancara)
Wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya
jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau
sumber data.
Wawancara
pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan
karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada
sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data.
Teknik wawancara umumnya digunakan untuk jenis tipe kualitatif.
4.
Dokumen
Teknik
pengumpulan data dengan dokumentasi merupakan Teknik pengumpulan data yang
diambil dari dokumen atau catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita,
biografi, peraturam , dan kebijakan. Sementara dokumen berbentuk gambar dapat
berupa foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Teknik pengumpulan data
observasi atau wawancara, nantinya akan lebih kredibel apabila disertai dengan
dokumentasi.
JENIS-JENIS DATA
Data
penelitian merupakan segala fakta dan angka yang dijadikan untuk menyimpan
suatu informasi. Dalam proses penulisan penelitian, data dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya.
A.
Berdasarkan Tipe Penelitian
1. Data Kualitatif
Pengertian
data kuantitatif merupakan data naratif atau deskriptif yang bertujuan untuk
menjelaskan kualitas suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena biasanya tidak
mudah atau tidak dapat diukur secara numerik.
Contoh data
kualitatif:
·
Deskripsi suatu suatu daerah yang diteliti
·
Biografi narasumber yang dijadikan referensi penelitian
·
Sejarah berdirinya suatu perusahaan yang diteliti
2. Data Kuantitatif
Berkebalikan
dengan data kualitatif yang tidak dapat diukur, Data Kuantitatif merupakan
jenis data yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara langsung sebagai
variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut,
karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek
penelitian.
Contoh data
kuantitatif:
·
Data jumlah siswa tiap tahun suatu sekolah
·
Data penjualan barang suatu toko tiap hari
·
Data tinggi badan mahasiswa suatu kelas
B.
Berdasarkan Sumber
Berdasarkan
sumbernya, Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data
primer adalah data utama atau data pokok yang digunakan dalam penelitian. Data
pokok dapat dideskripsikan sebagai jenis data yang diperoleh langsung dari
tangan pertama subjek penelitian atau responden atau informan. Perkecualian
pada riset kuantitatif.
Contoh
data primer
Contoh
data primer adalah sensus nasional yang dikumpulkan oleh pemerintah biasanya
melalui BPS Dimana pemerintah, setelah berhasil melakukan sensus nasional,
senantiasa membagikan hasilnya di koran, majalah online, siaran pers, dan
lain-lain.
2. Data Sekunder
Data
sekunder adalah data pelengkap yang diperoleh tidak melalui tangan pertama,
melainkan melalui tangan kedua, ketiga atau seterusnya. Perkecualian juga pada
riset kuantitatif. Beberapa peneliti selalu mencontohkan dokumen seperti
literatur atau naskah akademik, koran, majalah, pamflet, dan lain sebagainya
sebagai data sekunder.
Contoh
data sekunder
Contoh
data sekunder diantaranya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi,
gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang
diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
C.
Berdasarkan Cara Memperoleh
Sementara
berdasarkan cara memperolehnya, Teknik pengumpulan data dibagi menjadi tiga
cara, yaitu:
1. Observasi
Observasi
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung.
Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati
menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar.
Dalam
mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan
maupun rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti
turut bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.
Cara
pengambilan data dengan metode observasi bisa dengan dua cara yaitu:
2. Observasi Partisipasi
Merupakan
pengamatan yang dilakukan di mana peneliti ikut berpartisipasi dalam kegiatan
yang dilakukan kelompok yang diteliti. Peneliti ikut melakukan aktifitas atau
kegiatan yang sedang dilakukan kelompok yang diteliti. Jadi meski sedang
mengamati, peneliti tidak hanya menonton tapi juga ikut membaur.
Metode
ini cocok untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikis seperti
kesan, pemaknaan, apa yang dirasakan. Namun, metode ini juga dinilai kurang
obyektif. Pasalnya, ketika peneliti melakukan observasi partisipasi, orang yang
diteliti atau partisipan umumnya mengetahui bahwa mereka sedang diteliti.
Contoh
observasi partisipasi
Ketika
meneliti adat atau tradisi pada kelompok masyarakat tertentu. Dalam hal ini,
peneliti tidak hanya menonton tapi juga menjadi bagian dari kelompok tersebut.
3. Observasi Non Partisipan
Merupakan
peneliti atau observer tidak ikut berpartisipasi pada aktivitas yang dikerjakan
kelompok yang diteliti, dengan kata lain peneliti hanya menempatkan dirinya
sebagai penonton. Berbeda dengan metode partisipasi, pada metode ini pengamatan
dilakukan secara diam-diam agar partisipan tidak menyadari bahwa mereka sedang
diamati. Sehingga akurasi data bisa terjamin.
Namun,
perlu pengetahuan yang lebih dalam melakukan metode ini karena lebih sulit
mendapatkan data apabila hanya mengandalkan pengamatan. Contoh penelitian non
partisipan adalah penelitian tentang perilaku membuang sampah sembarangan siswa
di sekolah tertentu.
4. Wawancara
Metode
penelitian menggunakan Teknik wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab
dengan responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk
penelitian. Wawancara digunakan untuk menggali informasi atau persepsi
subjektif dari informan terkait topik yang ingin diteliti.
Peneliti
sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara terlebih dahulu.
Serupa dengan kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya
supaya peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan.
5. Eksperimental
Eksperimental
mempunyai pengertian sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti
melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara
tertentu sehungga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur.
Lebih
lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel bebas dan
variabel yang yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.
Metode
penelitian Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok
eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol
yang tidak diberi perlakuan.
PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN
Dalam
sebuah penelitian dibutuhkan metodologi untuk mengkaji perihal urutan
langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi
ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika
yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat.
Metodologi
tersebut menjadi prinsip-prinsip dalam penelitian. Dalam karyanya Discourse On
Methoda, dikemukakan 5 prinsip metodologi penelitian, antara lain:
1. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan
diawali dengan menyebutkan akal sehat (common sense) yang pada umumnya dimiliki
oleh semua orang. Akal sehat menurut Descartes ada yang kurang, adapula yang
lebih banyak memilikinya, namun yang terpenting adalah penerapannya dalam
aktivitas ilmiah.
2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang
metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah maupun penelitian.
3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang
menjadi landasan bagi penerapan metode sebagai berikut: (1) Mematuhi
undang-undang dan adat istiadat negeri, sambil berpegang pada agama yang
diajarkan sejak masa kanak-kanak. (2) Bertindak tegas dan mantap, baik pada
pendapat yang paling meyakinkan maupun yang paling meragukan. (3) Berusaha
lebih mengubah diri sendiri dari pada merombak tatanan dunia.
4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang
acap kali terkecoh oleh indera.
5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri
manusia yang terdiri atas dua substansi yaitu RESCOGITANS (jiwa bernalar) dan
RES-EXTENSA (jasmani yang meluas).
Komentar
Posting Komentar