Godaan Diatas Segala Godaan
Godaan Diatas Segala Godaan
Seorang penyelundup yang sedang buron pergi menemui seorang
bijak dan memintanya menyembunyikan barang-barang terlarang
dalam rumahnya. Ia yakin berkat kesalehan
orang bijak itu, tak seorangpun akanmencurigainya.
Orang bijak itu menolak dan meminta penyelundup
itu segera keluar dari rumahnya. ''Saya
akan memberikan 100 ribu dolar untuk kebaikan Anda, '' kata si penyelundup. Orang bijak itu agak ragu-ragu sebelum
mengatakan ''Tidak.''
''200 ribu,'' orang bijak itu tetap menolak.
''500 ribu,'' orang bijak itu mengambil
tongkat dan berteriak, ''Keluar sekarang juga! Kamu sudah sangat dekat dengan harga saya.''
Sebuah kesadaran yang tepat waktu! Orang bijak
itu sadar begitu dirinya tergoda.
Kesadaran ini sangat penting. Banyak orang yang tak sadar bahwa dirinya tergoda. Mereka baru sadar setelah
segalanya terjadi. Kurangnya latihan
seringkali menyebabkan kesadaran dating terlambat.
Semuanya bermuara pada satu kata kunci: uang.
Seorang bijak, Sophocles, pernah
mengingatkan kita, ''Tak ada satu halpun di dunia ini yang paling meruntuhkan moral selain uang.''
Memang benar, uang adalah alat penggoda
terbesar di dunia. Bahkan berbeda dengan jenis penggoda lainnya seperti wanita dan tahta, tidak ada satupun orang di
dunia yang tidak membutuhkan uang. Kita semua
sibuk mencari uang agar
dapat hidup dengan layak. Nah, karena kita
memang mencarinya, sangat wajar kalau
kita tergoda ketika ada orang yang menawarkan benda tersebut kepada kita.
Godaan terbesar uang adalah merubah pandangan
hidup kita dari ''memiliki'' menjadi
''dimiliki.'' Kita memang perlu memiliki uang
untuk menjalani hidup, tapi uang hanya berfungsi sebagai alat. Kitalah yang menjadi tuannya. Celakanya, posisi ini
sering kali bertukar karena godaan yang
ditawarkan uang sangat kuat. Akhirnya
kitalah yang ''dimiliki'' oleh uang. Tanda-tanda
penyakit ini adalah kalau Anda mulai
merasa takut kehilangan kedudukan Anda. Ini berarti Anda telah ''dimiliki'' oleh uang. Ini akan
menghilangkan kebebasan Anda dalam
mengungkapkan kebenaran.
Banyak orang yang kaya tetapi tak bahagia dan
selalu merasa kekurangan. Salah satunya,
kawan saya yang kaya mendadak dengan cara memperjual
belikan kekuasaannya. Namun alih-alih merasa cukup, istrinya selalu mengeluhkan harga-harga dan biaya
hidup yang mahal. Semakin banyak harta
yang ia miliki semakin ia merasa kekurangan. Kawan saya ini juga sangat rentan terhadap stres. Hidupnya penuh dengan ketakutan terhadap perubahan apapun yang
mungkin terjadi. Hidup seperti ini memang
jauh dari keberkahan.
Uang memang bukanlah segalanya. Orang-orang
bijak bahkan selalu mengingatkan kita
bahwa yang penting dalam hidup adalah segala sesuatu yang tak dapat dibeli dengan uang: kebahagiaan, cinta, kesehatan, rasa damai dalam hati, rasa percaya dengan
orang lain, dan kesadaran yang sempurna. (Avan P. - Republika)
Komentar
Posting Komentar