Tehnik Berceritera Pramuka Siaga
Tehnik Berceritera Pramuka Siaga
|
2. Berpangkal pada sifat anak yang suka berimajinasi, maka
kegiatan-kegiatan untuk Siaga harus dibungkus dengan ceritera-ceritera
sederhana yang baik dan menarik.
3. Ceritera merupakan salah satu kesukaan bagi anak seusia
Siaga, oleh sebab itu ceritera digunakan sebagai salah satu alat untuk
mendidik.
TUJUAN
DAN KEUNTUNGAN CERITERA
1. Tujuan ceritera :
a. Membentuk tabiat/berwatak luhur.
b. Menanamkan isi Dwi Satya dan Dwi Dharma.
c. Mendidik ke arah pembentukan warga-negara yang
ber-Pancasila.
d. Mendidik ke arah kesehatan dan ketrampilan.
2. Keuntungan ceritera bagi anak
a. Membekali
jiwa anak dengan bahan pokok bagi kesejahteraan manusia.
b. Mengembangkan
daya cipta, rasa, karsa, dan karya.
c. Mengembangkan
rasa keberanian dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
d. Membangunkan
perhatian yang besar terhadap lingkungan hidupnya.
e. Menambah
kecakapan berbahasa yang baik.
f. Menambah
pengalaman.
g. Melatih
anak untuk membiasakan menganalisa sesuatu persoalan.
h. Merupakan
penjelasan yang nyata terhadap latar belakang kegiatan.
PERSIAPAN
DAN PELAKSANAAN
Tidak semua Pembina mahir
berceritera, maka itu perlu adanya persiapan yang masak bagi Pembina, baik
lahir maupun batinnya. Persiapan yang perlu :
1.
Suka pada ceritera yang
akan disampaikan.
2.
Bacalah ceriterditu
berulang-ulang.
3.
Kuasailah nama yang
terdapat dalam ceritera dan urutan ceriteranya.
4.
Buatlah singkatan isi
ceritera itu.
5.
Pilihlah ceritera yang
sesuai dengan dunia Pramuka Siaga.
6.
Latihlah berceritera di
depan cermin dengan segala gerak-geriknya (meragakan).
7.
Ketahuilah darimana
ceritera itu dimulai dan sampai dimana harus diakhiri.
8.
Berceriteralah dengan
tenang dan jelas (selingilah dengan macam-macam gerak dan suara).
9.
Susunlah ceritera itu
sedemikian, sehingga berakhir ketika mencapai puncaknya.
10. Janganlah
menyampaikan maksud yang terkandung dalam ceritera itu, biarkan anak
mengambil kesimpulan sendiri.
MEMILIH
CERITERA :
1.
Ceritera yang masih
bersifat khayal, mengandung nilai baik, (positif) yang menarik.
2.
Ceritera itu mengandung
pendidikan dan petunjuk/nasehat.
3.
Ceritera yang lucu
(jenaka) sekedar untuk membuat suasana bergembira.
4.
Ceritera yang dapat
menghidupkan semangat meniru tindakan yang baik (positif). 5. Ceritera yang
berisi contoh pelaksanaan Dwi Satya dan Dwi Dharma dalam kehidupar
sehari-hari.
BENTUK
CERITERA :
1.
Ceritera Pendek yang
mungkin dalam satu waktu yang pendek selesai diceriterakan.
2.
Ceritera bersambung, yang
terpaksa diputus-putusmenceriterakannya, karena ceriteranya amat panjang.
HAL-HAL
YANG PERLU DIPERHATIKAN
1.
Ceritera dimulai bila anak
sudah siap mendengarkan ceritera itu.
2.
Berikanlah ceritera itu
pada acara sebelum upacara penutupan.
3.
Jangan memberikan ceritera
yang menimbulkan rasa kegelisahan, kengerian, dan ketakutan.
4.
Jangan memberikan ceritera
yang bersifat sedih, mengharukan.
5.
Jangan memberikan ceritera
yang sudah pernah didengar oleh anak.
6.
Berceritera di tempat yang
memenuhi syarat (bersih, tidak terganggu panas dan lain-lain).
Berceritera merupakan santapan
rokhani bagi Siaga, karena itu digunakan sebagai alat pendidikan dalam
Gerakan Pramuka, antara lain dalam pembentukan watak. Oleh karena itu, dalam
acara kegiatan membina Siaga, berceritera perlu mendapat perhatian Pembina.
|
Komentar
Posting Komentar